Cara
pengambilan minyak nabati memerlukan beberapa proses yang diantaranya adalah:
- Memperoleh minyak kasar (minyak mentah = crude oil)
- Perbaikan
kualitas minyak
A.
Proses memperoleh minyak kasar
Minyak kasar (crude oil) dapat diperoleh dengan cara
sbb:
1.
Proses Hidrolik
Proses ini dilakukan secara konvensional (tidak
kontinu), sisa minyak 5–7
%
2.
Screw Press
Screw
press ini serupa dengan press dalam alat penggilingan daging, bisa bekerja terus menerus. Tekanan
bisa mencapai 10-20 ton/SI (inci2), sisa minyak 4–6%.
3.
Cara Ekstraksi
Cara
ekstraksi dengan menggunakan bahan pelarut minyak seperti : hexan,
trichloro-ethylene, dichloro-ethylene, benzene. Dengan cara ekstraksi dapat
dikeluarkan hampir seluruh minyak dari bahan : tinggal 1%
B.
Perbaikan
kualitas minyak
Minyak kasar yang telah diperoleh belumlah bisa
langsung digunakan, oleh karena itu dilakukan treatment selanjutnya yaitu
dengan:
1.
RAFINASI (REFINING)
Tujuan
: Untuk menghilangkan kotoran-kotoran, warna, bau, dan rasa yang tidak enak yang ditimbulkan oleh
kotoran-kotoran seperti komponen nongliserida, asam-asam bebas,
partikel-partikel protein, rostatide.
Adapun
prosesnya meliputi :
a.
Degumming
Tujuan
:
Untuk
menghilangkan zat-zat terlarut yang bersifat koloidal seperti resinum, protein
dan fosfatida dalam minyak mentah.
Prinsip
:
Terjadinya
proses pembentukan flok-flok dari zat-zat terlarut serta terkoagolasinya
zat-zat yang bersifat koloidal dalam minyak mentah.
Cara :
Dengan
penambahan asam (H3PO4, H2SO4 dsb)
untuk membentuk flok-flok zat terlarut dan koagulasi koloid.
b.
Netralisasi
Tujuan
: Untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak yang
dapat menimbulkan bau tengik.
Cara
:
1.
Dengan menambah soda
kaustik (proses penyabunan).
Prinsip : reaksi penyabunan antara asam lemak
bebas dengan larutan alkali soda kostik. Reaksinya :
R – COOH + NaOH → R – COONa + H2O (1atm, 60-800C)
Sabun yang terbentuk dipisahkan dengan cara
pengendapan dan sentrifugasi.
2. Dengan destilasi uap dapat mereduksi
asam lemak bebas sampai
tersisa hanya 0,01–0,03 %
Prinsip : asam lemak bebas yang lebih volatil
dari gliserida akan menguap.
Proses ini dilakukan pada suhu tinggi dan tekanan
rendah (vakum).
c.
Bleaching
Tujuan : Untuk mengurangi atau menghilangkan
zat-zat warna pada minyak baik yang terlarut ataupun yang terdispersi.
Warna
berasal bawaan bahan baku
a. Caratinoid (merah dan kuning)
b. Klorofil dan peptin (hijau)
Cara
:
a. Absorbsi dengan norit atau tanah
pemucat
b. Secara kimia dengan prinsip reaksi
oksidasi
c. Hidrogenasi & pemanasan
d. Deodorasi.
Tujuan : Untuk mengurangi atau menghilangkan
rasa dan bau yang tidak dikehendaki berasal dari karbohidrat tak jenuh, FFA dengan MR rendah, atau
senyawa-senyawa aldehid dan keton
Cara : dengan
destilasi uap (10-20mmHg, 140-200o C)
Prinsip :
perbedaan volatilitas, dimana senyawa-senyawa yang
dapat menimbulkan rasa dan bau tersebut lebih mudah menguap daripada gliserida.
2.
Fraksionasi
Tujuan :
untuk memisahkan fraksi cair
(minyak) dan fraksi padat (lemak). Fraksi cair mengandung olein dan fase padat mengandung stearin
Cara :
a.
Tanpa
pelarut (fraksionasi kering)
Caranya, Minyak dipanaskan sampai 70oC kemudian didinginkan dan suhu dipertahankan pada 50oC selama 24 jam
b.
Dengan
pelarut (fraksionasi basah)
Caranya, dengan ditambahkan pelarut ke dalam minyak,
kemudian diaduk perlahan-lahan sampai diperoleh fasa cair dan fasa padat
Bag
atas : Fasa cair (campuran antara olein & pelarut), dipisahkan dengan destilasi
Bag
bawah : fasa padat (stearin)
c. Dengan larutan deterjen (sodium
lauryl sulfat)
Prinsip = sama
seperti fraksionasi kering,
hanya ditambahkan deterjen untuk aksi pembasahan (wetting action), waktu pendinginan lebih cepat dan hasil
pemisahan lebih baik
3. Interesterifikasi
Tujuan : Untuk mengubah titik cair lemak,
sehingga asam lemak jenuhnya
dapat diubah menjadi asam lemak tak jenuh
Prinsip : jika lemak dipanaskan dengan adanya suatu
katalisator (biasanya Natrium Ethoxida atau Natrium Methoxida) sampai
temperatur 110–1600C, maka gugusan asam lemak dapat berubah posisi.
Manfaat minyak nabati adalah sebagai berikut:
1. Bahan makanan:
minyak goreng, bahan baku margarin, kue dsb.
kandungan terbesar adalah lemak, yang berfungsi sbg:
1)
sumber energi
2)
pembawa vitamin A,D,E,K
3)
mengandung asam lemak esensial terutama asam lemak tak jenuh
2. Bahan baku industri
lain :
- sabun - cat - vernish
- kosmetik (sampo. Lipstik dll)
- pelumas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar